Pasar seni Kuala Lumpur (dok pribadi)
Jikalau anda sempat singgah ke Kuala Lumpur atau punya rencana liburan
ke sini, Janganlah lupa untuk singgah ke pasar seninya. Pasar Seni Kuala
Lumpur juga di kenali sebagai
Central Market yang terletak di tepian Sungai Klang bersebelahan bangunan Pos Malaysia.
Pasar seni Kuala lumpur adalah tempat jual beli barang kerajinan
Malaysia yang asalnya adalah sebuah pasar basah yang menjual
ikan,sayur-sayuran dan barangan lainnya. Namun sekarang di dalamnya
hanya menjual barang-barang seni saja. Mulai dari kerajinan kaum Melayu,
Dayak , kaum China dan India. Sedangkan di belakang bangunan Pasar seni
ini , di khusukan kepada para pelukis. Namun umumnya adalah pelukis
potret saja.
Pasar seni terletak di jantung kota dan mudah di capai dengan berbagai
transportasi seperti Kereta Api, LRT dan Bis Kota. Dari stasiun kereta
api Kuala Lumpur hanya 5 menit dengan jalan kaki dan kalau dari stasiun
LRT Pasar Seni hanya tinggal menyeberang jalan saja. Sedangkan kalau via
bis kota yang jurusan pusat kota haltenya semuanya berdekatan dengan
pasar seni. Kita tinggal jalan kaki sambil mengikuti arah yang di
tunjukkan
signboard di beberapa sudut kota.
Melepas Rindu di Pasar Seni Kuala Lumpur
Resto khas Indonesia bersebelahan dengan pasar seni (dok Pribadi)
Pada hari Sabtu kemarin, setelah menjamu selera di Restoran khas
Indonesia yaitu restoran Es Teler 77. Saya sempatkan ke pasar seni,
setelah sekian tahun tidak pernah mampir ke sana. Secara kebetulan
Restoran Es Teler 77 bersebelahan dengan pasar seni hanya di pisahkan
jalan tempat kiosk-kiosk kecil yang menjual aneka barang mulai dari
hasil kerajinan sampai dengan aneka minuman.
Sedangkan ketika memasuki pintu masuk pasar seni, saya terserempak
dengan seorang satpam berbangsa Cina yang tersenyum ramah dan kelihatan
gagah dengan kemeja batiknya. Dalam temu bual singkat kami, Beliau
mengetahui bahwa saya berasal dari indonesia dilihat dari loghat
bicaranya. Dan Beliau mengatakan bahwa di pasar seni ini banyak hasil
kerajinan dari Indonesia.
Muhammad Amin Chiang, security officer pasar seni Kuala Lumpur (dok.pribadi)
Karena penasaran dan merasa rindu mendadak akan hal-hal yang berbau
Indonesia. Saya telusuri satu persatu kiosk-kiosk di sebelah kiri
dilantai bawah. Saya sempat terpana sebentar dengan gantungan
topeng-topeng khas Indonesia di beberapa kiosknya. Saya jadi teringat
dengan kampung halaman yang biasanya dalam bulan-bulan begini pasti ada
Kerapan Sapi yang disertai musik Saronen dan tarian Topeng
Dhalang. Topeng
-topeng tersebut hampir kesemuanya di hiasi dengan Batik bermotif khas
Jawa. Dan sebagian besar kiosk-kiosk di sini pasti ada yang menjual
topeng tersebut, namun lain ukuran dan bervariasi.
Aneka Jenis Topeng berbagai ukuran (dok pribadi)
Setelah itu pindah dari kiosk satu ke satunya, sekali lagi mataku
tertuju kepada deretan Wayang Golek yang tersusun indah menggoda.
Fikiranku menerawang jauh ke alam masa remajaku yang suka dengan Kang
Asep dan komedi wayang goleknya yang di siarkan di TVRI pada suatu
ketika dulu.
Wayang kulit dan Wayang Golek serta patung Punakawan (dok Pribadi)
Dan di kiosk sebelahnya adalah deretan Wayang kulit berbagai ukuran siap
dengan harganya sekali. Pak Manteb pasti terperanjat kalau harganya di
sini cukup mahal , sekitar Satu juta setengah sampai dua juta kalau di
kurs dari Ringgit Malaysia ke Rupiah setiap sebuah. Sedangkan untuk
ukuran kecil saja sekitar 100 ribu sampai 200 ribu rupiah.
Baju-baju batik yang tersergam indah (dok.pribadi)
Sedangkan di tingkat atas adalah di khususkan kepada busana-busana
tradisional. Mulai dari songket, batik trengganu (motifnya berbeda batik
Indonesia) , Busana khas kaum Cina dan India sampai busana khas Serawak
dan Sabah. Namun banyak juga saya temui aneka busana Batik bermotifkan
batik jawa. Malah banyak juga barangan-barangan kerajinan di sini yang
berasaskan batik di jual di sini. Mulai dari kipas, gantungan kunci,
sandal, dompet dan Dakon atau congkak.
Barang-barang kerajianan bermotifkan batik
Angklung dan blangkon pun disini ada (dok.pribadi)
Sebelum pulang saya terpegun seketika, karena Angklung dan Blangkon pun
ada juga di sini. Ternyata perasaan rindu akan Indonesia sedikit
terobati pada hari itu dengan singgah sebentar ke Pasar seni Kuala
Lumpur. Walaupun pulang dengan beberapa pertanyaan dan perasaan yang
bercampur baur.
Salam dari Kuala Lumpur
"Central Market atau Pasar Seni" itu sebenernya Ajang promosinya Indonesia atau Malaysia sih ?????