![]() |
Wajah-wajah para TKI yang hauskan Pendidikan |
Salah satu kegiatan positif para TKI di Malaysia adalah tetap bersemangat mengejar akses pendidikan didalam sela-sela kesibukan bekerjanya. Mulai dari ikut pelatihan-pelatihan keterampilan diri sampai menyempatkan waktunya untuk kuliah . Istilahnya adalah bekerja sambil kuliah bukan kuliah sambil bekerja, atau dalam peribahasanya sambil menyelam minum air. Artinya sukses dalam bekerja dan apabila pulang kampung membawa gelar sarjana.
Akses pendidikan yang mampu dicapai secara fleksibel oleh para TKI di Malaysia adalah Universitas Terbuka. Karena waktu belajar dan tutorial dapat di sesuaikan sendiri oleh para TKI itu sendiri tanpa di halangi oleh jarak dan tempat.
Universitas Terbuka Kian Menjadi Pilihan
Universitas Terbuka Indonesia mulai mulai masuk ke Malaysia sekitar tahun 2009, yaitu di Johor Baru. Atas kerjasama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor baru dengan Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitar Terbuka (UPBJJ-UT) Batam selaku yang membawahi Kepri, Singapura dan Malaysia.
Namun sekarang Universitas Terbuka sudah Kelompok Belajar (Pokjar) Kuala Lumpur yang sudah memasuki semester ke-3 dan Pokjar Pulau Pinang yang sudah memasuki semester ke-2. Sedangkan pokjar Johor Baru sudah memasuki semester akhir.
Universitas Terbuka adalah sebuah universitas negeri yang termasuk dalam katergori universitas Mega. Karena Universitas Terbuka Indonesia mempunyai jumlah mahasiswa lebih dari 100 ribu, yaitu mempunyai 585.700 mahasiswa yang bertebaran di seluruh dunia . Dan Universitas Terbuka Indonesia merupakan Open University ke 8 terbesar di dunia dari 15 universitas mega yang ada.
Universtas Terbuka Pokjar Kuala Lumpur telah memperkenalkan dan menawarkan 10 program studi (S1) dari berbagai fakultas sejak semester yang lalu. Mulai dari program studi Ilmu Komunikasi, Ilmu Pemerintahan sampai program studi Matematika.
Jembatan TKI Menjadi Lebih Profesional
![]() |
Senyum-senyum Meyakinkan TKI Kita |
Dalam Beberapa sektor di Malaysia, TKI kita kurang berdaya saing apabila di bandingkan dengan tenaga keja asing lainnya. Seperti dalam sektor Pembantu Rumah Tangga (PRT), TKI kita masih kalah apabila di bandingkan dengan tenaga kerja asing dari Filipina. Yang membedakan adalah faktor komunikasi dan tahap pendidikan mereka.
Dengan adanya Universitas Terbuka, diharapkan menjadi jembatan TKI kita lebih profesional dan lebih berpandangan sistematis dalam menghadapi globalisasi dunia yang kian terbuka.Lebih berdaya saing dan lebih berkemampuan sesuai dengan permintaan pasar mampu tercapai suatu hari nanti.
Dan yang paling penting, TKI yang telah pulang membawa gelar sarjana setelah habis kontrak juga mampu berkecimpung di pasaran kerja Indonesia. Sekurang-kurangnya mampu menciptakan lapangan kerja sendiri tanpa harus kembali lagi menjadi TKI lagi.
Semoga para TKI kita dimana saja, dengan adanya Universitas Terbuka mampu merealisasikan impian pendidikannya yang tertunda. Selanjutnya para TKI kita lebih profesional sesuia dengan harapan dan permintaan pasaran kerja dunia.
Salam dari Kuala Lumpur