![]() |
Suasana Keramaian Chow Kit , Kuala Lumpur |
Menjelang Hari Raya, semua pusat
perbelanjaan mulai menghiasi diri dengan ornamen bernuansa hari raya
dengan diiringi lagu-lagu bertema
lebaran. Pasar-pasar basah pun semakin ketara kesibukannya, dengan banyaknya pembeli yang semakin bertambah dibandingkan
hari-hari biasanya.
Tidak ketinggalan juga para
Warganegara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia juga menyambut gembira
kedatangan 1 Syawal sebentar lagi. Mereka mulai berfikir tentang berapa ringgit
yang akan dikirimkan kepada keluaraga di Indonesia dan berapa ringgit yang akan
digunakan untuk keperluannya disini ?
Biasanya para WNI di sekitar Kuala Lumpur akan mengunjungi daerah Chow Kit, Kotaraya, Pasar Seni , dan Masjid
Jamik, Untuk mencari barang keperluan persiapan Hari Raya Nanti. Baik WNI yang
berdokumen lengkap atau yang hanya hanya mengandalkan paspor saja, ikut tumpah
ruah memenuhi pelataran daerah tersebut untuk membeli barangan Hari Raya.
Namun bagi WNI yang hanya
mengandalkan paspor saja ( kosongan), ianya merupakan suatu tantangan
tersendiri bagi mereka. Karena dalam situasi begini, biasanya polisi Malaysia
akan meningkatkan rondaan dengan menambah personilnya, di setiap kawasan
tumpuan orang umum. Sehingga bagi para
manteman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang kosongan akan menambah awas pandangan
sekelilingnya dalam berjalan dalam kerumunan massa.
Pernah suatu ketika, ada dua
orang TKI kosongan datang ke pasar Chow Kit untuk berbelanja persiapan hari
raya, mereka kepergok Polisi di bus stop tatkala sedang menunggu bus untuk
pulang ke rumahnya. Rupanya gelagat mencurigakan dua orang TKI itu menarik
perhatian dua polisi yang sedang meronda
di sekitar kawasan tersebut.
Akhirnya kedua TKI tersebut
dihampiri dan ditanyakan dokumen perjalanannya seperti paspor dan visa
kerjanya. Karena jawabannya tidak memuaskan, kedua TKI tersebut dibawanya ke
lorong kosong di belakang pasar Chow Kit . Kedua polisi tersebut mengikuti dari
belakang sambil memegangi lubang ikat pinggang celana kedua TKI tersebut.
Di dalam situasi seperti ini,
aneka diplomasi, penawaran, negoisasi
bermain diantara polisi dan kedua TKI tersebut. Sang polisi akan
memainkan “Diplomasi Gertak Belai” untuk mempengaruhi mental dan psikologi
kedua TKI tersebut. Dengan harapan , kedua TKI tersebut akan mengikuti
permintaan yang ditawarkan kepada TKI tersebut.
Maksud ”Diplomasi Gertak Belai”
adalah satu polisi akan menggertak dan mengancam sambil memarahinya. Biasanya ancamannya
adalah berupa “Kerana awak tak ada
dokumen, saya akan bawa awak ke balai” atau
. Sedangkan polisi satunya
biasanya lebih koperatif dan menawarkan negoisasi, “Sudahlah ! lebih baik awak
bagi uang minum, awak ada berapa ?”
Namun sang TKI tak kehabisan akal
juga, mereka juga akan berdrama dengan menggunakan “Diplomasi Memelas dan
Merayu”. Dalam artian mereka akan menggunakan segala cara agar terlepas dari
kedua polisi tersebut, atau setidaknya tidak membayar uang yang lebih kepada
mereka. Mereka akan memelas sambil berpura-pura, “ Maaf Tuan, uang sebanyak itu
tidak ada, sedangkan majikan saya lari membawa uang gaji saya.” Atau “ Ampun
Tuan, saya baru sampai di Malaysia, itupun saya juga kena tipu oleh Tekong.”
Akhirnya, setelah proses negoisasi
dilakukan dan kesepakatan terjadi
diantara mereka. Biasanya diakhiri dengan “Diplomasi Uang”, yang mana sang TKI
terpaksa menyogok kedua Polisi tersebut agar tidak dibawa ke pos polisi
terdekat. Namun apabila Diplomasi Memelas dan Merayunya lebih meyakinkan, ada
juga yang dilepaskan begitu saja, tanpa harus membayar uang sepeserpun.
Sebenarnya, dimana saja, polisi itu sama dalam melakukan
interogasi dan bernegoisasi dengan seseorang. Sebagai manusia biasa. Mereka ada
yang berperangai buruk, namun ada pula
yang baik dengan mengutamakan sisi kemanusiaannya. Tapi akan lebih baik pula,
apabila para manteman TKI juga memperlengkapkan dokumen pengenalan dirinya
masing-masing juga. Dengan mengikuti perundang-undangan setempat dan taat pada
hukum yang berlaku dimana ia bekerja.
Anda berdokumen lengkap, anda akan melalui hari-hari dengan lebih tenang dan nyaman.
Anda berdokumen lengkap, anda akan melalui hari-hari dengan lebih tenang dan nyaman.
Salam dari Kuala Lumpur
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas komentar-komentar anda
Saya akan berusaha membalasnya semaksimal mungkin