![]() |
Ustadz Syafiih yang memakai sorban (4 dari kiri) |
Hampir semua orang Madura atau yang mengerti Bahasa Madura,
pastinya pernah mendengarkan lagu Madura berjudul “Kodung Mera (Kerudung merah)”.
Lagu berirama gambus ini mengisahkan sebuah kekaguman seorang lelaki terhadap
seorang perempuan berkerudung merah. Lirik-liriknya indah bertautan layaknya
sebuah syair Madura yang disampaikan penuh perasaan.
Pelantun lagu ini adalah Ustadz Syafiih, merupakan tokoh
utama penggerak Orkes Gambus Al-Ifroh, Sampang Madura bersama Ustadz
Sholehuddin. Ustadz dengan berpenampilan unik ini cukup terkenal di Madura, khususnya Sampang dan Pamekasan. Apalagi
ditambah dengan kemerduan suara dan keunikan lirik-liriknya, dengan cepat
terpaut di hati orang Madura.
Satu lagi lagunya yang mendapat sambutan adalah lagu “Abinih
Duwek / Beristri dua”, lagu duet bersama ustadz Sholehudin bersama O.G Al-Ifroh.
Lagu tersebut dibawakan masih tetap
dalam genre Irama Gambus, dengan lirik penuh humor dan sindiran tentang kisah
orang yang berisitri dua.
Kedua lagu tersebut
terus menghuni daftar lagu dalam telefon dan laptop saya, karena tatkala bosan
dengan pekerjaan. Lagu tersebut mampu menjadi tonik alternatif untuk menghilangkan
stress sementara waktu. Salah satau faktornya adalah kekuatan lirik-liriknya
yang mengingatkan pada indahnya syair-syair khas Madura.
Namun siapa sangka, saya
bisa bertatap muka secara langsung dengan penyanyi Madura yang saya kagumi
tersebut. Momen tersebut terjadi saat, beliau dan rombongan dari Madura hadir
dalam acara peresmian Griya Gusdurian Kuala Lumpur, yang dihadiri juga oleh
Mbak Anita Wahid (Putri Almarhum Gus Dur). Acara tersebut juga dilaksanakan
dalam rangka memperingati ‘Hari Santri Nasional 2017”.
Beliau dan rombongan ke Malaysia, dalam rangka tour
sekaligus pembuatan video klip untuk grup Sholawat The Kufiah. Sebuah grup
berbentuk terapi sholawat dari Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata,
Palengaan Pamekasan.
Sebuah kebahagiaan tersendiri, apabila orang yang kita
kagumi tanpa disangka hadir di hadapan kita. Diberikan kesempatan bertatap muka
sambil berbicara ala kadarnya. Apapun sukses terus buat Ustadz Syafiih dan sukses
juga buat The Kufiah PP MUBA, semoga senantiasa memberikan manfaat buat orang
lain, khususnya orang Madura di mana saja berada.